Slamet Raharjo (16110630)
Maulana Syarif
Hidayatulloh (14110275)
Vicky Ariesca Merliana
(19110701)
ABSTRAKSI
Pada penulisan artikel ini yang berjudul fitur-fitur pada
telematika akan berfokus untuk membahas layanan telematika yaitu fitur
interface pada telematika, pendukung dan perangkat yang digunakan pada
telematika dan mamfaat, dan bidang apa saja yang menggunakan fitur-fitur
interface pada telematika kerugian pada telematika.semoga artikel yang
sederhana ini dapat memberi maamfaat untuk pembaca dan mampu menjelaskan apa
saja yang fitur yang berada pada telematika secara singkat, padat dan jelas.
Penerapan fitur interface pada telematika di bidangnya. Makalah ini berusaha
menjelaskan seluruh fitur pada interface telamatika dan kegunaanya.
Kata
kunci: Fitur-fitur, Telematika, Manfaat telematika di segala bidang
DAFTAR ISI
Judul............................................................................................................... i
Abstraksi........................................................................................................ ii
Daftar
isi......................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 1
1.1 Latar
Belakang........................................................................................ 1
1.2 Metode
Penelitian.................................................................................... 2
Bab II Landasan Teori.................................................................................. 3
2.1
Pengenalan
Telematika................................................................... 3
Bab III Pembahasan..................................................................................... 5
3.1 Hasil
Dan
Pembahasan.................................................................. 5
3.2 Layanan
Teknologi Telematika....................................................... 5
3.3 Fitur-Fitur Pada
Telematika............................................................ 7
Bab IV Penutup………………………………………………………………... 17
4.1
Kesimpulan.................................................................................... 17
Daftar Pustaka............................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi telematika
merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika.Dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh
dunia.Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya
saja harus adanya dukungan teknologi.Teknologi telematikalah yang telah
berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi. Ketika Amerika
Serikat meluncurkan ARPAnet pada 1983, penggunaan teknologi telematika di
Indonesia masih terbatas.Mailinglist yang dikenal tertua di Indonesia dibuat
pada tahun 1983 oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay.Hingga tahun 1990-an,
masyarakat Indonesia telah banyak yang mengenal dan menggunakan teknologi
telematika.Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah radio amatir yang
menjangku hingga ke luar negeri.Dan terus perkembangannya, teknologi telematika
saat ini dapat diaplikasikan dalam banyak hal, menghubungkan pengajar dengan
muridnya, kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim
tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik.
Selanjutnya, teknologi
mobile phone begitu cepat pertumbuhannya.Bukan hanya dimiliki oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang
canggih.Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga
stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian,
kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot
memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada
café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan
gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang
tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama
di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun
sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat
juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen.Sedangkan
angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23
persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka
pengguna 2,5 juta. Agar tidak menjauh dari tujuana penuisan artikel ini
maka kami akan berfokus pada fitur-fitur telematika , apa saja fitur tersebut
dan fungsi kegunaannya.
1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian
terbagi menjadi 2 yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pada
kesempatan kali ini kelompok kami menggunakan metode kualitatif.untuk
menyempurnkan penulisan kami maka kelompok kami mencari bahan referensi
melalui:
1. Kami mencari data-data
dan artikel tentang fitur fitur interface pada telematika itu sendiri lewat
internet.
2. Kelompok kami
menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan pengatar telematika sebagai
penunjang, untuk digunakan sebagai bahan referensi
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengenalan Telematika
Pada kesempatan ini
kami ingin berbagi Pengetahuan tentang telematika.kata “TELEMATIKA” yang
seringkali diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari
hasil pencarian makna telematika ternyata telematika merupakan adopsi dari
bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih
dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan
teknologi informasi.Para praktisi mengatakan bahwa Telematics merupakan
perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and
INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and
Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid
technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital.Dalam
wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga seringdisebut dengan ICT
(Information and Communications Technology). Untuk mengerti
makna TELEMATIKA yang menurut pak Moedjiono yang merupakan konvergensi
dari Tele=”Telekomunikasi”, ma= ”Multimedia” dan tika=”Informatika”
kita perlu perhatikan perbedaan antara BIDANG ILMU. Dalam
perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana
MULTIMEDIA.Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena
istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer
untuk mengolah informasi dalam berbagai medium.Adalah suatu ambiguitas
jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi,
Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi
(TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication
Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagaidefinisi
sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya. Jika
membaca dari tulisan diatas saya bisa menyimpulkan bahwa sampai saat
ini kepanjangan Telematika masih rancu antara “Telekomunikasi dan
Informatika” ataukah “Telekomunikasi”, Multimedia dan Informatika. (Sumber
: http://www.dgk.or.id) Sejarah Telematika Telematika berasal dari
bahasa Perancis “telematique” yang berarti telekomunikasi dan data.Istilah
telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora
dan Alain Minc dalam buku L'informatisation. Pengertian telekomunikasi
adalah tehnik mengirim Pesan dari suatu tempat ke tempat lain dan biasanya
berlangsung secara 2 arah. “Telekomunikasi” mencakup semua bentuk komunikasi
jarak jauh, termasuk Radio , fax, televisi , telepon , dan komunikasi data
jaringan komputer.
Pengertian informatika
adalah mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapsa sistem yang
di pakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil
pemrosesaan data serta menampilkan dalam bentuk informasi.Pengertian
Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan
penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk telematika
ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan
yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data.
Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Menurut
Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang,
sebagai contoh adalah: Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika
yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT
(Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan
penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi. Secara
umum , istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi
atau Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian
integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile
communication technology).
Secara lebih spesifik,
istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalu lintas
(road vehicles dan vehicle telematics ) Di Indonesia, pengaturan dan
pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor
telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat
Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur
pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia. Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika (disingkat DitJen APTEL) meliputi: Penyiapan perumusan
kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika.
Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak
dan konten , pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional
di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan
telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika. Penyusunan
standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government,
e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika
serta standardisasi dan audit aplikasi telematika; Pembangunan,
pengelolaan dan pengembangan infrastruktur dan manajemen aplikasi sistem
informasi pemerintahan pusat dan daerah, Pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Dan Pembahasan
Istilah telematika
merupakan adopsi dari bahasa asing.Kata telematika berasal dari kata dalam
bahasa Prancis, yaitu telematique.Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun
1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul
L'informatisation de la Societe [Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001].Teknologi
telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan
informatika.Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan
kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah
besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan,
sampai seluruh dunia.Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian
rupa, hanya saja harus adanya dukungan teknologi.Teknologi telematikalah yang
telah berkembang sehingga mampu menyampaikan suatu informasi.lalu zaman semakin
berkembang dan teknologi telematika pun semakin berkembang terbukti dengan
teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya.Bukan hanya dimiliki oleh
hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang
canggih.Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga
stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian,
kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot
memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada
café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
3.2 Layanan Teknologi Telematika
Yang termasuk dalam
telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan
yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet
sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan
pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika
diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal
Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan
fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Fungsi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL)
meliputi:
· Penyiapan perumusan
kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten,
pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
· Pelaksanaan kebijakan
di bidang e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan
telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika
· Perumusan dan
pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang e-government,
e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi
dan audit aplikasi telematika
· Penyusunan standar,
norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang e-government, e-business,
perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan
audit aplikasi telematika
Menurut Kerangka
Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan
bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi,
media, dan Informatika [Inpres No.6 Th. 2001,24 April 2001, h. 2]. Senada
dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele =
telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika [Asal Mula Kata
Telematika, h.1, 2006]. Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat
telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau
pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer),
teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia
[Ib id., h. 235]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah
menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga
sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut
keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana
dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000
km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog
langsung, atau komunikasi interaktif [Wawan Wardiana, Op.Cit., h.
234]. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman
tentang telematika sebagai berikut :
1. Telematika adalah
sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah
mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon,
musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital
memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada
yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk
keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat
diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh,
yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem
digital.
3.3 Fitur-Fitur Pada Telematika
Dari penjelasan
interface dan telematika diatas, maka dapat saya simpulkan Interface telematika
adalah merupakan sebuah teknologi informasi yang berbasiskan pada interface
yang memungkinkan pengguna berinteraksi secara langsung. Terdapat 7 macam
fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display
system, tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech
recognition, dan speech syntetis,video conference.
1. Head Up Display System
Head Up Display System
adalah tampilan transparan yang menyajikan data tanpa mengharuskan penggna
melihat dari sudut pandang yang biasa mereka lihat. Asal usul nama dari alat
ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala terangkat (head up)
dan melihat kea rah depan daripada melihat ke arah bawah bagian
instrument. Meskipun pada awalnya dikembangkan untuk penerbangan militer,
HUDs sekarang digunakan dalam handphone, kendaraan bermotor, dan aplikasi
lainnya.
Ada 2 tipe Head Up
Display System, yaitu Fixed HUD dan HMD.
· Fixed HUD mengharuskan
penggunaannya melihat tampilan melalui media yang dipasangkan ke chassis/bodi
mesin.Tampilan yang ditampilkan tergantung dari orientasi mesin yang
bersangkutan misalkan pesawat tempur.System ini digynakan di kebanyakan pesawat
tempur.
· HMD lebih fleksible
karena system ini menampilkan tampilan sesuai dengan gerakan kepala
pengguna. Contoh HUDS, seperti General Motors yang memulai mengembangkan
Head Up Display Berteknologi Laser. Dengan inovasi ini, pengemudi tak akan lagi
menemukan kendala penglihatan pada kondisi gelap, hujan bahkan kabut sekalipun.
Inovasi yang menurut GM tak akan lama lagi di produksi ini, memiliki dampak
besar pada keselamatan karena mapu memandu pengemudi saat berada di jalan bahkan
dalam kondisi hamper mustahil untuk melihat dengan mata telanjang. Hal
ini, dimungkinkan berkat penggunnaan sensor dan kamera yang mengumpulkan
informasi untuk diproyeksikan ke kaca depan menggunakan laser ultra violet
kecil. Teknologi ini merupaka bagian dari kerjasama antara departemen
pengembangan (R&D) GM dengan tim di University of California dan Carnegie
Mellon University.Cara kerjanya, saat mengemudi dalam kabut, pengemudi bisa
memanfaatkan kamera infra merah pada kendaraan untuk mengetahui dimana
keberadaan tepi jalan dan laser dapat “melukiskan” tepi jalan tersebut pada
kaca depan sehingga pengemudi bisa mengetahuinya.
2. Tangible User
Interface
Tangible User
Interface, biasa disingkat dengan TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat
berinteraksi dengan informasi digital lewat lingkungan fisik. Nama inisial
Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan.Salah satu perintis TUI
ialah Hiroshi Ishii, seorang professor di laboratorium Media MIT yang memimpin
Tangible Media Group. Pandangan Istimewanya untuk tangible UI disebut tangible
bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat
bit dapat dimanipulasi dan diamati secara lengkap.
The Reactable adalah multi-user instrument music elektronik dengan antarmuka
pengguna meja nyata. Beberapa pemain simultan berbagi kendali penuh atas
instrument dengan memindahkan benda-benda fisik di atas permukaan meja
bercahaya. Bergerak dan berkaitan dengan benda-benda ini, mewakili komponen
modular synthesizer klasik, memungkinkan pengguna unuk membuat kompleks dan
dinamis sonic topoligi, dengan generator, filter dan modulator, dalam nyata
semacam modular synthesiezer atau aliran graspable bahasa pemograman yang
dikuasai.
Contohnya adalah
sistem Topobo. Dimana balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat
bertak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen
bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan
blok dapat menghapal gerakan-gerakan ini.
3. Computer Vision
Computer Vision sering
didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
bagaimana computer dapat mengenali objek yang diamati atau diobservasi.Arti
dari computer vision adalah merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin
yang melihat, dimana mesin mampu mengekstrak informasi dari gambar yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas teretntu.Sebagai suatu ilmu, visi computer
berkaitan dengantori dibalik system buatan bahwa ekstrak informasi dari
gambar.Data gambar dapat mengambil banyak bentuk, seperti urutan video,
pandangan dari beberapa kamera, atau data multi-dimensi dari scanner
medis.Sebagai disiplin teknologi, computer vision berusaha untuk menerapkan
teori dan model untuk pembangunan system.Computer Vision ini juga merupa penggabungan
antara pengolahan citra dan pengenalan pola. Pengolahan citra (image
Processing) berlangsung proses tranformasi citra atau gambar, proses ini
bertujuan untuk mendapatkan kualitas citra yang lebih baik. Dan pada pengenalan
pola (pattern recognition) berlangsung proses identifikasi objek pada citra
atau innterpretasi citra, dimana proses ini bertujuan unt mengekstrak informasi
atau pesan yang disampaikan oleh gambar atau citra. Bersama Intelijensia
Semu (Artificial Intelligence) akan mampu menghasilkan system intelijen visual
( Visual Intelligence System).
Contoh aplikasi visi computer mencangkup system untuk :
· Pengendalian prosen
(misalnya, sebuah robot industry atau kendaraan otonom).
· Mendeteksi peristiwa
(misalnya, untuk pengawasan visual atau orang menghitung).
· Mengorganisir
informasi (misalnya, untuk pengindeksan database foto dan gambar urutan).
· Modeling benda atau
lingkungan (misalnya, industry inspeksi, analisis gambar medis atau topografis
model).
· Interkasi (misalnya,
sebagai input ke perangkat untuk interaksi manusia computer).
· Visi computer juga
dapat digambarkan sebagai pelengkap (tapi tidak harus lawan) penglihatan
biologis.Biologis visi, presepsi visual manusia adan berbagai system ini
beroperasi dalam hal prose-prosen fisiologis.
· Sub domain visi
computer meliputi adegan rekonstruksi, acara deteksi, pelacakan video,
pengenalan objek, belajar, pengindeksian, gerak estimasi, dan gambar
restorasi.
4. Browsing Audio Data
Sebuah metode browsing
jaringan disediakan untuk browsing video atau audio data yang di tembak oleh
sebuah IP. Jaringan video atau audio metode browsing sesuai mencangkup
langkah-langkah dari:
· Menjalankan sebuah
program splikasi komputetr local untuk mendapatkan kode identifikasi yang
disimpan dalam kamera IP.
· Transmisi untuk
mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS (Dinamic Domain Name Server) oleh
program aplikasi.
· Mendapatkakn kamera
IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IO kamera dan
control kamera IP melalui kamera IP pribadi, dan Kopel ke layanan server melalui alamat server
pribadi sehina untuk mendapatkan video atau audio dara yang ditembak oleh
kamera IP, dimana server layanan menangkap video atau audio data yang ditembak oleh
kamera IP melalui Internet. Penemuan ini berkaitan dengan system dan
metode untuk browsing video/ audio data, lebih khusus ke jaringan video atau
audio system browsing dan metode yang akan diatur sebuah IP untuk browsing
video atau audio. Singkatnya, browsing audio data ini adalah suatu
fasilitas yang dapat mengidentifikasi suatu file audio. Misalnya, dengan
mengetahui elemen-elemen yang tidak ada pada file audio tersebut.Misalnya kita
ingin mengetahui siapa penyanyi, siapa pengarang, ataupun siapa pencipta dari
file audio tersebut.
5. Speech Recognition
Automatic Speech
Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan system yang memungkinkan
computer untuk menerima masukan berupa kata yang di ucap. Teknologi ini,
memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang
diucapkan dnegan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut
dengan pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang
diucapkan diubah bentuknya mejadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang
suara sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu
untuk mengidentifikasika kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang
diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan yang dapat dibaca oleh
perangkat teknologi sebagao sebuah komando untuk melakkan suatu pekerjaan,
misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilalukan secara otomatis
dengan komando suara.
Alat pengeal ucapan, atau yang sering disebut dengan speech recognition ini,
membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata
akan didigitalisasi, disimpan dalam computer, dan kemudian digunakan sebagai
basis data dalam memcocokkan kata yang diucapkan selajutnya. Sebagian besar alat
pengenal ucapan ini sifatnya masih tergantung pada pengeras suara. Dan
kekurangan lain dari alat ini, adalah alat ini hanya dapat mengenal kata yang
diucapkan dari satu atau dua orang saja, serta hanya bisa mengenal kata-kata
terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata.
Hanya sedikit dari peralatan ini yang sifatnya tidak tergatung pada pengeras
suara dan dapat mengenal kata yang diucapkan banyak orang serta dapat mengenal
kata-kata continue atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda
antar kata.
Pengenalan suara
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara
berdasarkan orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi
berdasarkan kata yang diucapkan). Alat ini sudah ada sejak tahun 1940,
dimana pada tahun tersebuut perussahaan American Telephone and Telegraph
Company (AT&T) sudah mulai mengembankan suatu perangkat teknologi yang
dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia. Lalu, sekitar tahun 1960-an
para peneniliti dari perusahaan tersebut sudah berhasil membuat
suatu perangkat yang
dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an, mereka sudah
dapat membuat perangkat yang dapat megidentikikasi kata-kata continue. Alat ini
menjadi fungsional sejak tahun 1980-an dan hingga sekarang masih akan terus
dikembangkan dan ditingkatkan keefektifannya.Aplikasi-aplikasi alat pengenalan
ucap dapat dilihat dari beberapa bidang, yaitu :
Bidang komunikasi.
Dalam bidang
komunikasi terdapat beberapa jenis alat pengenalan ucap, seperti :
· Komando suara
Komando suara adalah
suatu program pada computer yang melakukan perintahberdasarkan komando suara
pengguna. Contohnya pada aplikasi Microsoft voice yang berbasis bahasa inggris.
Ketika pengguna mengatakan “mulai kalkulator” dengan intonasi data tata bahasa
yang sesuai. Maka, computer akan segera membuka aplikasi kalkulator. Jika
komando suara yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia.
Aplikasi akan memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan “apakah anda
meminta saya untuk ‘memulai kalkulator’?”, untuk melakukan verifikasi. Pengguna
cupuk mengatakan “lakukan” dan computer akan langsung beroperasi.
· Pendiktean
Pendiktean adalah
sebuah prosen mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaaatkan dalam pembuatan
laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft dictation yang
merupakan aplikasi yang dapat menulikan apa yang diucapkan pengguna secara
otomatis.
· Telepon
Pada telepon,
teknologi pengenalan ucapaan yang digunakan pada proses penekanan tombol
otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara. Bidang
kesehatan, alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan
untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas.Contohnya ada pada
aplikasi Antarmuka Suara Pengguna aatau Voice User Interface (VUI) yang
menggunakan teknologi pengenalan ucapan dimana pengendalian saklar
lampu.Misalnya, tidak peril dilakukan secara manual dengan menggerakkkan saklar
tetatpi cukup mengeluarkan parintah dalam bentuk ucapan sebagai
saklarnya.Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat
menggerakkan saklar karena cacat pada tangan. Penerapan VUI ini tidak hanya
untuk lampu saja tetapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi control yang lain.
Bidang militer
Dalam bidang militer
juga terdapat beberapa macam alat pengenalan ucap :
· Pelatihan penerbangan
adalah Aplikasi alat pengenal ucapan dalam bahasa militer adala pada pengaturan
lalu-lintas udara atau yang dikenal dengan Air Traffic Controllers (ATC) yang
dipakai oleh para pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan
lalu-lintas udara seperti radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan
digunakan sebagai pengganti operator yang memberikan informasi kepada pilot
dengan cara berdialog.
· Helicopter adalah
Aplikasi alat pengenalan ucapan pada helicopter digunakan untuk berkomunikasi
lewat radio dan menyesuaikan system navigasi. Alat ini, sangat diperlukan pada
helicopter karena ketika sedang terbang, sangat banyak gangguan yang akan
menyulitkan pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi dengan
memencet tombol terlebih dahulu.
Kelebihan alat
pengenal ucapan. Kelebihan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini
adalah :
· Cepat
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umoan balik dari transmisi
tersebut.Contohnya pada komando suara.Hanya dalam selang waktu sekitar satu
sampai dua detik setelah kita mengkomandokan peritah melallui suara komputeer
sudah member umpan balik atas komando kita.
· Mudah digunakan
Kemudahan teknologi ini juga dapat dilihat
dalam aplikasi komando suara.Komando biasanya kita memasukkan ke dalam computer
dengan menggunakan tatikus atau papan ketik, kini dapat dengan mudah kita
lakukan tanpa perangkat keras, yaitu dengan menggunakan komando suara.
Kekurangan alat
pengenal ucapan. Kekurangan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini
adalah :
· Rawan terhadap
gangguan
Hal ini disebabkan oleh proses sinyal suara
yang masih berbasis frekuensi. Ketika sebuah informasi dalam sinyal suara
mempunyai komponen frekuensi yang sama banyaknya dengan komponen frekuensi
gangguannya, akan sulit untuk memisahkan gangguan dari sinyal suara tersebut.
12
· Jumlah kata yang dapat
dikenal terbatas. Hal ini disebabkan pengenalan ucapan berkerja dengan
cara mencari kemiripan dengan basis data yang dimiliki.
6. Speech Syntesis
Speech synthesis atau
pidato sintesis adalah produksi buatan manusia pidato.Sebuah ssistem computer
yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech synthezer, dan dapat
diimplementasikan dalam perangkat lunak atau perangkat keras.Text-to-speech
(TTS) system bahsa normal mengkonversi teks ke dalam pidato. System lain
membuat representasi linguistic simbolis seperti transkripsi fonetik
bicara. Pidato buatan dapat dibuat dengan potongan-potongan concatenating
pidato yang direkam disimpan dalam databace. Sestem berbeda dalam ukuran pidato
yang tersimpan unit, sebuah system yang menyimpan telepon memberikan rentang
output terbesar, tetapi kirang jelas. Untuk keperluan khusus domain, yang
menyimpan seluruh kata-kata atau kalimat memungkinkan output yang berkualitas
tinggi. Atau, synthesizer dapat menggabungkan sebuah model dari system vocal
dan karakteristik suara manusia lain untuk membuat yang benar-benar “sintetik”
output suara.Kualitas synthesizer pidato dinilai oleh kesamaan dengan suara
manusia dan kemapuannya untuk dipahami, semua dimengerti text-to-speech profram
yang memungkinkan orang-orang dengan gangguan visual atau membaca untuk
mendengarkan karya-karya tulis di computer rumah. A text-to-speech
system (atau “mesin”) adalah terdiri dari dua bagian: front-end dan back-end.
Front-end memiliki dua tugas utama.Pertama, mengubah teks mentah berisi simbol
seperti angka dan singkatan menjadi setara dengan tertulis-kata-kata.Proses ini
sering disebut normalisasi teks, pra-pengolahan, atau tokenization.Front-end
kemudian menetapkan transkripsi fonetik untuk setiap kata, dan membagi dan
menandai teks ke prosodic unit seperti frase dan kalimat. Proses transkripsi
fonetik untuk menetapkan kata-kata ini disebut teks-ke-fonem atau
grafem-ke-fonem konversi. Fonetis transkripsi dan informasi ilmu persajakan
bersama-sama membentuk representasi simbolik yang linguistik output dengan
front-end. Back-end-sering disebut sebagai synthesizer-maka mengubah
representasi linguistic simbolik menjadi suara.Synthesizer
teknologi kualitas yang paling penting dari sebuah sistem sintesis pidato
kewajaran dan dimengerti. Kewajaran menggambarkan seberapa dekat output
terdengar seperti ucapan manusia, sementara dimengerti adalah kemudahan yang
keluaran dipahami. Pidato synthesizer yang ideal adalah alami dan dipahami.
Pidato sistem sintesis biasanya mencoba untuk memaksimalkan dua karakteristik
Contoh : Fasilitas Text to Speech pada sistem operasi Microsoft Windows
7. Video Conference
Layanan video
conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara
real time.Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial
pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital
Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video
conference terdiri dari:
· Terminal video
conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi
pengguna video conference.
· MCU (Multipoint
Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali
konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi.
· Gateway dan gatekeeper
adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference
berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya.
Jenis Video ConferenceJenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya
dapat dibagi menjadi tiga bagian [teknologi layanan dan fitur di
interface telematika (http://hotaruu.wordpress.com/2009/11/24)] :
o Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana
hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
o Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara
pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang
seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
o Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat
pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif. Sistem Terminal
Video Conference. Jenis video conference menurut system terminalnya dibagi
menjadi 2 bagian :
1. Special video conference
terminal, merupakan suatu terminal khusus sebagai hasil integrasi produk-produk
modular video conference. Bagian ini pengembangan dari traditional video
conference yang ditambahkan dengan perangkat seperti komputer dan faks.
2. PC-based video conference
terminal, seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan kemampuannya dengan
menambahkan video codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya.
Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference
berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian :
1. Shared Bandwidth,
pemakaian lebar pita secara bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan
komunikasi seperti LAN.
2. Dedicated Bandwidth,
pemakaian lebar pita frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat dipenuhi
oleh jaringan komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung LAN.
3. Allocated Bandwdth,
pengalokasian lebar pita frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi
seperti pada system isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9, Isochronus
Ethernet (isoENET), 100mbps Ethernet dengan protocol prioritas permintaan dan
Cell Reley serta ATM.
Tujuan sebuah user interface adalah mengkomunikasikan fitur-fitur sistem yang
tersedia agar user mengerti dan dapat menggunakan sistem tersebut. Dalam hal
ini penggunaan bahasa amat efektif untuk membantu pengertian, karena bahasa
merupakan alat tertua barangkali kedua tertua setelah gesture yang dipakai
orang untuk berkomunikasi sehari-harinya.Praktis semua pengguna komputer dan
Internet kecuali mungkin anak kecil yang memakai komputer untuk belajar membaca
dapat mengerti tulisan. Meski pada umumnya panduan user interface menyarankan
agar ikon tidak diberi tulisan supaya tetap mandiri dari bahasa, namun elemen
user interface lain seperti teks pada tombol, caption window, atau teks-teks
singkat di sebelah kotak input dan tombol pilihan semua menggunakan bahasa.
Tanpa bahasa pun kadang ikon bisa tidak jelas maknanya, sebab tidak semua
lambang ikon bisa bersifat universal.
Manfaat telematika
bagi masyarakat antara lain : dunia pendidikan, asosiasi, para pengamat,
industri itu sendiri.
Kerugian
Telematika:
1. Tindakan kejahatan
yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya, tindakan yang
disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari
nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder) dapat menggunakan data
tersebut untuk keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau
malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai
alat penyebaran informasi bagi si penipu.Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan
Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking,
penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
3. Kejahatan telematika merugikan
individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang berada di Moskow telah
mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang
didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
4. Kejahatan telematika
merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita,
seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti (cracking)
data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.
5. Kejahatan telematika
merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling merugikan adalah pengrusakan
yang dilakukan olehhacker asing pada situs Kementrian keuangan Romania pada
tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah Romania milyaran dollar. Serangan ini
dilakukan dengan mengganti besaran kurs mata uang Romania sehingga banyak
pembayar pajak online yang terkecoh dengan data yang telah diganti tersebut.5
Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut ke pengadilan karena tidak
adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika yang bersifat
transnasional.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terdapat bebera macam
fitur pada antarmuka telematika, keenam fitur tersebut adalah head up display
system, tangible user interface, computer vision, browsing audio data, speech
recognition, dan speech syntetis,video conference dan semua dar kesuluruhan
interface memiliki kekurangan maupun kelebihan.dan seluruh fitur pada interface
telematika sangat membantu sekali untuk seluruh bidang , baik dibidang
e-goverment, e-bussiness, kesehatan, militer dan komunikasi. Oleh karena itu
pemanfaatan fitur pada antarmuka interface sangat mempengaruhi akan
perkembangan jaman, karena semakin menarik fitur fitur yang diberikan dan
semakin bermanfat fitur yang diseiakan makan sebuah aplikasi atau sebuah web
itu dapat semakin lebih banyak ingin digunakan oleh para user yang memerlukan.
Sehingga dalam pengembangan telematika diperlukanlah sebuah tampilan yang
menarik sehingga dapat meningkatkan minat para pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006,
(http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
6.
Intan Innayatun Soeparna, Jurnal “Kejahatan
Telematika Sebagai Kejahatan Transnasional”
7.
Wawan Wardiana, "Perkembangan Teknologi
Informasi di Indonesia", Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran
Teknologi Informasi, UNIKOM, Bandung, 9 Juli 2002, h.2
8.
Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi
Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta:
FEUI, 1989).
9.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics)
10.
Ir. Hasanuddin Sirait, MT”jurnal sejarah
perkembangan teknologi telematika” http://www.hsirait.wordpress.com, 2009