Tugas Pengantar Telematika 4ka11
Nama kelompok :
1. Vicky Ariesca Merliana (19110701)
2. Maulana Syarif Hidayatulloh (14110275)
3. Slamet Raharjo (16110630)
DAFTAR
ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1
Layanan Telematika
2.2
Layanan Telematika dibagi menjadi 4 bagian.
2.2.1. Layanan Informasi
2.2.2 Layanan Keamanan
2.2.2.1
Definisi Keamanan
2.2.2.2
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori
utama.
2.3
Layanan Context Aware dan Event Base
2.4. Layanan Perbaikan Sumber (Resource
Discovery Service)
BAB III PERANAN TELEMATIKA DALAM
BIDANG PENDIDIKAN
3.1
Layanan Telematika Transportasi
3.2
User Layanan Telematika Pendidikan
3.2.1.
e-Book
3.2.2
e-Learning
3.2.3
e-Library
3.3 Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah
pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan.
3.4 Manfaat Telematika
3.5 Dampak Negatif Telematika
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAKSI
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi sekarang ini sudah
semakin meluas ke berbagai bidang termasuk salah satunya dalam
bidang pendidikan. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan
yang sangat cepat. Setiap saat akan terus mengudate dan akan muncul pembelajaran
baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan lebih lengkap.
Kata
kunci : Telematika, pendidikan.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi
informasi dan komunikasi, pada masa sekarang tidak dapat dilepaskan dengan
telematika (cyberspace). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, telah
mempengaruhi banyak aspek kehidupan di masyarakat, antara lain dalam
perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia.
Pada saat ini informasi sudah banyak berkembang sedemikian rupa, hanya saja
harus adanya dukungan teknologi. Teknologi telematika yang telah berkembang sehingga
mampu menyampaikan suatu informasi.
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus
selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk
pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan
dikalangan masyarakat.
Sebagai contoh, teknologi informasi
sekarang memainkan peranan penting dalam masyarakat di berbagai bidang termasuk
pendidikan. Karena belajar tidak hanaya di kelas dan tak perlu repot mencari
buku ke took buku,dapan juga menghemat waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Layanan Telematika
Istilah telematika berasal dari bahasa Perancis “telematique”
yang merupakan gabungan dua kata, yaitu telekomunikasi dan informatika. Jadi
pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan
penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Telematika berhubungan erat
dengan kebutuhan pengguna (user) untuk pemenuhan informasi yang dinginkan user.
Hal tersebut berhubungan dengan layanan- layanan (service) yang ada pada
telematika. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke
Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi
untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh
telematika.
2.2 Layanan Telematika dibagi
menjadi 4 bagian.
2.2.1. Layanan Informasi
Pengertian Layanan
Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar
individu dapat memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan
perkembangannya. Informasi adalah salah satu aset penting yang sangat berharga
bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/bisnis, pertahanan keamanan dan
keutuhan negara, kepercayaan publik atau konsumen, sehingga harus dijaga
ketersediaan, ketepatan dan keutuhan informasinya. . Informasi dapat disajikan
dalam berbagai format seperti: teks, gambar, audio, maupun video.
Tujuan layanan informasi secara umum adalah agar terkuasainya informasi
tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham
terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam
penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu
memahami dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis,
mampu mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya.
2.2.2 Layanan Keamanan
Layanan
keamanan adalah suatu yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam
jaringan tidak mudah terhapus atau hilang. Sistem dari keamanan ini juga
membantu untuk mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan
menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Keamanan jaringan
disini adalah memberikan peningkatan tertentu untuk jaringan. Peningkatan
keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
1) Rahasia (Privacy)
Dengan banyak
pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang
sensitive menjadi sulit.
2)
Keterpaduan
Data (Data Integrity)
Karena banyak
node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi
data adalah lebih tinggi.
3)
Keaslian(Authenticity)
Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote,
akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang
dijalankan oleh host lain
4)
ConvertChannel
Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk
aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna
menyembunyikan pesan.
2.2.2.1 Definisi Keamanan
·
Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang. pada aspek ini system menjamin data tidak dirubah tanpa ada ijin
pihak yang berwenang, menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
·
Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki
wewenang. pada aspek ini system menjamin kerahasiaan data atau informasi,
memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan
menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
·
Authentication
Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar
dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
·
Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika
dibutuhkan. pada aspek ini system menjamin data akan tersedia saat dibutuhkan,
memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait.
·
Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal
pengiriman dan penerimaan pesan.
Keamanan informasi diperoleh dengan mengimplementasi seperangkat alat kontrol
yang layak dipakai, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan, struktur-struktur
organisasi dan piranti lunak.
2.2.2.2 Serangan (gangguan)
terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama.
1.Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau
tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi
terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2.Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah
penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3.Modification
Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga
berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan yang sedang
ditransmisikan dalam jaringan.
4.Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
2.3
Layanan Context Aware dan Event Base
Di
dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan
dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan
aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang
diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai
konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan
penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan
parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain
lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan
terminal yang digunakan user. Sebagai contoh: ketika seorang user sedang
mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan
langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak
seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks
location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari
context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian
sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
·
The acquisition of context
Hal
ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks
yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan
suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi
suatu lokasi tersebut.
·
The abstraction and understanding of context
Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
·
Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua
hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana
caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Empat kategori aplikasi
context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
11.
Proximate selection
Proximate selection adalah sebuah
teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau melihat lokasi
objek (benda atau manusia) yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi
dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate
selection ini, yaitu locus dan selection, atau tempat dan pilihan.
22.
Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek terpenting dari salah satu
contoh kasus sistem context-aware ini adalah bagaimana konteks yang digunakan
membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan bagaimana cara antar setiap
komponen berinteraksi. Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai
salah satu inovasi automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan
virtual objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan manusia bisa diprediksi
dari situasi atau lokasi dimana mereka berada. Sebagai contoh, ketika berada di
dapur, maka kegiatan yang dilakukan pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan
memasak. Hal inilah yang menjadi dasar dari tujuan contextual information and
commands, dimana informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan
disimpan ke dalam sebuah directory tertentu.
44.
Context-Triggered Actions
Cara kerja sistem context-triggered
actions sama layaknya dengan aturan sederhana IF-THEN. Informasi yang berada
pada klausa kondisi akan memacu perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori
sistem context-aware ini bisa dikatakan mirip dengan contextual information and
commands, namun perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus
jelas dan spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
2.4. Layanan Perbaikan Sumber
(Resource Discovery Service)
Layanan
telematika yang terakhir adalah layanan perbaikan sumber. Resource Discovery
Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan
utilitas yang diperlukan. The RDS juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi
layanan utilitas untuk mempercepat kecepatanpenemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM
telematika yaitu sebagai berikut:
- Peningkatan kinerja layanan public yang memberikan akses yang luas terhadap
peningkatan kecerdasan masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi
sebagai katalisator pembangaunan.
- Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika yang terutama ditujukan
kepada old generator dan today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh
Tapscott.
BAB III
PERANAN LAYANAN TELEMATIKA DALAM
BIDANG PENDIDIKAN
3.1 Layanan Telematika
Transportasi
Di Era abad 21 peranan Dunia teknologi mengalami kemajuan
begitu cepat. Perkembangan teknologi informasi yang cepat juga di bidang telematika
yang merupakan bagian dunia TI, Kalau kita membahas dunia TI cakupannya sangat
luas, mari kita berpikir sejenak di sekitar kita yaitu di dunia pendidikan
tentang pengaruh telematika di dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi.
Hampir semua perguruan tinggi baik negeri dan swasta memanfaatkan teknologi
informasi hal ini memang sangat sinergi karena pendidikan
mengimplementasikannya. Dengan adanya teknologi informasi terutama telematika
sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi.
Telematika singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Telematika ini sangat berkembang pesat dan sangat bermanfaat dalam pengolahan
informasi di segala bidang kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang
pendidikan. Pada bidang pendidikan ini peran telematika sangat lah berpengaruh
besar dalam membantu dunia pendidikan, seperti membuat program pembelajaran
secara virtual, membuat buku-buku virtual sehingga lebih praktis untuk
dipelajari dan dibawa kemana-mana dan membua pembelajaran lebih menarik.
Perkembangan yang sangat pesat dalam telematika maka
munculah berbagai jargon yang berwalan e, mulai dari e-book,e-learning,
e-library dan sebagainya. e itu berarti electronic. yang berarti
penggunaan teknologi informatika. Membuat pembelajaran lebih Real time, lebih
praktis dan lebih murah. Cukup dengan adanya jaringan Internet.
3.2 User Layanan Telematika
Pendidikan
3.2.1. e-Book
e-book atau buku elektronik merupakan berupa buku yang dapat dibuka dengan
elektronik melalui komputer. ebook ini biasanya berupa file yang isinya berupa
informasi dari sebuah buku dalam bentuk yang ringkas. dengan ebook kita dapat
belajar melalui komputer, kita juga dapat menyimpan ebook sebanyak-banyaknya
tanpa harus membeli buku.
3.2.2 e-Learning
e-learning singkatan dari elektronik learning merupakan cara baru media pembelajaran
secara komputerisasi khususnya internet dalam pembelajarannya. e-learning ini
tidak selalu menggunakan internet tapi juga ada pembelajaran meltimedia secara
ofline. Banyak software e-learning saat ini.
3.2.3 e-Library
e-library singkatan dari electronic
library merupakan perpustakaan yang sebagian besar bentuk bukunya adalah dalam
bentuk format digital dan hanya dapat di akses melalui komputer. perpustakaan
tidak seperti perpustakaan pada aslinya tetapi dalan virtual perpustakaan ini
menyimpan semua e-book dan kita dapat mengunduhnya secara gratis.
3.3 Menurut Miarso (2004) terdapat sejumlah
pilihan alternatif pemanfaatan di bidang pendidikan.
a.
Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan yang biasanya arsip-arsip buku dengan di Bantu dengan teknologi informasi
dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi
agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Homepage dari The Library of
Congress merupakan salah satu perpustakaan yang terbesar di dunia. Saat ini
sebagian informasi yang ada di perpustakaan itu dapat di akses melalui
internet.
b.
Surat Elektronik (email).
Dengan aplikasi sederhana seperti
email maka seorang dosen, pengelola, orang tua dan mahasiswa dapat dengan mudah
berhubungan. Dalam kegiatan di luar kampus mahasiswa yang menghadapi kesulitan
dapat bertanya lewat email.
c.
Ensiklopedia.
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai
bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga
diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar
saja, tapi juga video, audio, tulisan dan gambar, dan bahkan gerakan. Dan data
informasi yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di
internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi
yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.
d.
Sistem Distribusi Bahan Secara
Elektronis ( digital ).
Dengan adanya sistem ini maka keterlambatan serta kekurangan bahan belajar bagi
warga belajar yang tinggal di daerah terpencil dapat teratasi. Bagi para guru
SD yang mengikuti penyetaraan D2, sarana untuk mengakses program ini tdk
menjadi masalah karena mereka dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki kantor
pos yang menyediakan jasa internet.
e.
Tele-edukasi
dan Latihan Jarak Jauh dalam Cyber System
Pendidikan dan pelatihan jarak jauh diperlukan untuk memudahkan akses serta
pertukaran data, pengalaman dan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu dan
keterampilan professional dari SDM di Indonesia. Pada gilirannya jaringan ini
diharapkan dapat menjangkau serta dapat memobilisasikan potensi masyarakat yang
lain, termasuk dalam usaha, dalam rangka pembangunan serta kelangsungan
kehidupan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat pendidikan formal maupun
nonformal dalam suatu “cyber system”.
f.
Pengelolaan Sistem Informasi
Ilmu pengetahuan tersimpan dalam berbagai bentuk dokumen yang sebagian besar
tercetak dalam bentuk buku, makalah atau laporan informasi semacam ini kecuali
sukar untuk diakses, juga memerlukan tempat penyimpanan yang luas. Beberapa
informasi telah disimpan dalam bentuk disket atau CD ROM, namun perlu
dikembangkan lebih lanjut sistem agar informasi itu mudah dikomunikasikan.
Mirip halnya dengan perpustakaan elektronik, informasi ini sifatnya lebih
dinamik (karena memuat hal-hal yang mutakhir) dapat dikelola dalam suatu
sistem.
g. Video
Teleconference
Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia
untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat
digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain
peran pada kegiatan pembelajaran yang berfungsi menumbuhkan kepercayaan diri
dan kerjasama yang bersifat sosial.
3.4 Manfaat
Telematika
- Manfaat
internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi daam
berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
- Manfaat
internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam
menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
- Dalam
bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan
nilah tambah bagi masyarakat luas.
- Telematika
cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai
dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru
menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam
booming perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).
- Pembangunan
sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan sektor-sektor
lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia, ITU,
yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan terpenuhi,
penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti
kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
3.5 Dampak Negatif Telematika
- Tindakan
kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet. Contohnya,
tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data
kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding (carder)
dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
- Penyebaran
virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic
mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
- Kejahatan
Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional
ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris
internasional.
- Kejahatan
telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup) yang
berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang
Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer
beberapa internet retailer.
- Kejahatan
telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio
Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan
mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science
Universitas Harvard.
BAB
IV
KESIMPULAN
Dari hari kehari
perkembangan telematika dalam bidang pendidikan semakin maju, hal ini
disebabkan semakin beraneka ragamnya kebutuhan akan telematika itu
sendiri. Semakin banyaknya aplikasi yang bermuculan untuk membuat aplikasi
berbasis telematika ini dan juga beraneka ragam kebutuhan
informasi pendidikan akan memudahkan bagi pengguna telematika dalam memenuhi
kebutuhannya. Dengan adanya
perkembangan telematika di bidang pendidikan salah satu contohnya e-learning sangat memberikan
banyak manfaat bagi pengguna salah satunya membuat pengguna menghemat waktu, tenaga, biaya dan lain
sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar