Tujuan Umum Middleware Telematika
1.
Middleware adalah S/W penghubung yang berisi
sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu
atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan.
2.
Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi
mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar
platform yang berbeda.
Middleware yang paling banyak
dipublikasikan :
- Open
Software Foundation’s Distributed Computing Environment (DCE)
- Object
Management Group’s Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
- Microsoft’s
COM/DCOM (Component Object Model).
Perkembangan middleware dari
waktu ke waktu semakin pesat. Membuat kita sebangi salah satu penggunanya
selalu dituntut untuk terus meng-update informasi agar mengetahui perkembangan
tentang middleware tersebut. Perkembangannya dapat dikatagorikan sebagai
berikut:
1. On Line Transaction Processing (OLTP)
Merupakan perkembangan awal dari
koneksi antar remote database. Pertama kali ditemukan tahun 1969 oleh seorang
engineer di Ford, kemudian diadopsi oleh IBM hingga kini dikenal sebagai proses
OLTP. DIGITAL ACMS merupakan contoh lainnya yang sukses pada tahun 70-an dan
80-an. UNIX OLTP lainnya seperti: Encina, Tuxedo pada era 80-an, serta DIGITAL
CICS untuk UNIX yang memperkenalkan konsep dowsizing ke pasar.
2. Remote Procedure Call (RPC)
Menyediakan fasilitas jaringan
secara transparan. Open Network Computing (ONC) merupakan prototipe pertama
yang diperkenalkan awal tahun 70-an. Sun unggul dalam hal ini dengan
mengeluarkan suatu standar untuk koneksi ke internet. Distributed Computing
Environment (DCE) yang dikeluarkan oleh Open Systems Foundation (OSF)
menyediakan fungsi-fungsi ONC yang cukup kompleks dan tidak mudah untuk sis
administrasinya.
Lingkungan Komputasi Dari
Middleware Telematika
Suatu lingkungan di mana sistem
komputer digunakan. Lingkungan komputasi dapat dikelompokkan menjadi empat
jenis yaitu :
1.
Komputasi tradisional,
2.
Komputasi berbasis jaringan,
3.
Komputasi embedded,
4.
Komputasi grid.
Pada awalnya komputasi
tradisional hanya meliputi penggunaan komputer meja (desktop) untuk pemakaian
pribadi di kantor atau di rumah. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi
maka komputasi tradisional sekarang sudah meliputi penggunaan teknologi
jaringan yang diterapkan mulai dari desktop hingga sistem genggam. Perubahan
yang begitu drastis ini membuat batas antara komputasi tradisional dan
komputasi berbasis jaringan sudah tidak jelas lagi.
Lingkungan komputasi itu sendiri
bisa diklasifikasikan berdasarkan cara data dan instruksi programnya
dihubungkan yang terdiri atas empat kategori berikut ini :
1. Single instruction
stream-single data stream (SISD) : Satu prosesor dan biasa juga disebut
komputer sekuensial
2. Single instruction
stream-multiple data stream (SIMD) : Setiap prosesor memiliki memori lokal dan
duplikasi program yang sama sehingga masing-masing prosesor akan mengeksekusi
instruksi/program yang sama
3. Multiple instruction
stream-single data stream (MISD) : Data yang ada di common memory akan
dimanipulasi secara bersamaan oleh semua prosesor.
4. Multiple instruction
stream-multiple data stream (MIMD) : Setiap prosesor memiliki kontrol unit,
memori lokal serta memori bersama (shared memory) yang mendukung proses
paralelisasi dari sisi data dan instruksi.
Kebutuhan Middleware
Middleware adalah software yang
dirancang untuk mendukung pengembangan sistem tersebar dengan memungkinkan
aplikasi yang sebelumnya terisolasi untuk saling berhubungan. Dengan bantuan
middleware, data yang sama dapat digunakan oleh customer service, akuntansi,
pengembangan, dan manajemen sesuai kebutuhan. Middleware dapat juga berfungsi
sebagai penerjemah informasi sehingga setiap aplikasi mendapatkan format data yang
dapat mereka proses.
Middleware tersedia untuk
berbagai platform, dengan berbagai jenis. Jenis middleware yang umum
dikembangkan saat ini dapat dikelompokkan dalam lima kategori besar, salah
satunya adalah homegrown, yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan internal
organisasi, model RPC/ORB (Remote Procedure Call/Object Request Broker),
Pub/Sub (Publication/Subscription), Message Queuing, dan TP (Transaction
Processing) Monitor.
Di Linux, banyak perusahaan besar
seperti IBM, BEA, dan Schlumberger yang sedang dan sudah mengerjakan berbagai
sistem middleware. Salah satu produk middleware IBM untuk
platform Linux adalah
BlueDrekar™. BlueDrekar™ adalah middleware berbasis spesifikasi Bluetooth™
untuk koneksi peralatan wireless di lingkungan rumah dan kantor. Produk
middleware ini menyediakan protocol stack dan berbagai API (Application
Programming Interfaces) yang dibutuhkan aplikasi berbasis jaringan. Diharapkan
adanya BlueDrekar™ di Linux ini akan mempercepat pertumbuhan aplikasi dan
peralatan berbasis Bluetooth™.
Contoh lain, BEA Tuxedo™ dari BEA
System, sebuah middleware transaction processing monitor yang juga mendukung
model ORB, tersedia untuk berbagai platform, termasuk RedHat Linux. BEA Tuxedo
memungkinkan kombinasi pengembangan aplikasi dengan model CORBA dan ATMI
(Application-to-Transaction Monitor Interface). Sebuah aplikasi yang dibuat
untuk Tuxedo dapat berjalan pada platform apapun yang ditunjang oleh BEA tanpa
perlu modifikasi
dalam kode aplikasinya.
Dalam bidang kartu magnetis
(smart cards), Schlumberger adalah salah satu pengembang dan produsen CAC
(Common Access Card) dan middleware CAC-nya. Produk middleware ini yang diberi
nama CACTUS (Common Access Card Trusted User Suite), dapat berjalan di atas
Linux. memberi kemampuan koneksi pada level aplikasi ke kartu magnetis dan
fungsi-fungsi kriptografis.
ShaoLin Aptus adalah sebuah
middleware untuk Linux, yang mengubah jaringan PC menjadi sebuah arsitektur
jaringan komputer yang bersifat ‘fit client’. Produk yang memenangkan ‘IT
Excellence Awards 2002′ di Hong Kong ini, mengembangkan konsep ‘ t h i n c l i
e nt’ dengan memperbolehkan komputasi berbasis client. Shaolin Aptus membuat
banyak klien dapat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang tersimpan di
server melalui LAN secara transparan.
Saat ini, hampir seluruh aplikasi
terdistribusi dibangun dengan menggunakan middleware. Masih menurut IDC,
perkembangan segmen middleware terbesar akan terjadi dalam alat yang membantu
sistem manajemen bisnis. Hal ini terjadi untuk memenuhi permintaan akan integrasi
aplikasi yang lebih baik. Linux,
didukung oleh bermacam produk middleware, memberikan pilihan sistem operasi dan
middleware yang stabil, dengan harga yang bersaing.
Contoh-contoh Middleware
1. Java’s : Remote Procedure
Call
Remote Procedure Calls (RPC)
memungkinkan suatu bagian logika aplikasi untuk didistribusikan pada jaringan.
Contoh :
· SUN RPC, diawali dengan network
file system (SUN NFS).
· DCE RPC, sebagai dasar
Microsoft’s COM.
Object Request Brokers (ORBs) memungkinkan objek
untuk didistribusikan dan dishare pada jaringan yang heterogen. Pengembangan
dari model prosedural RPC, –Sistem objek terdistribusi, seperti CORBA, DCOM,
EJB, dan .NET memungkinkan proses untuk dijalankan pada sembarang jaringan.
2. Object Management Group’s : Common,
dan Object Request Broker Architecture (COBRA)
3. Microsoft’s COM/DCOM
(Companent Object Model), serta
4. Also .NET Remoting.
sumber :
0 komentar:
Posting Komentar