Senin, 23 April 2012
RINGKASAN JURNAL TEORI ORGANISASI UMUM 2
Posted by Maulana Syarif HIidayatulloh di 09.05 in - 0 komentar
RINGKASAN
JURNAL TEORI ORGANISASI UMUM 2
Nama
kelompok :
DEDE
ANGGRIAWAN (11110736)
MARIYANTO
(14110226)
MAULANA
SYARIF HIDAYATULLOH (14110275)
ANALISI
PENAWARAN DAN PERMINTAAN KREDIT SERTA IDENTIFIKASI PELUANG EKSPANSI PEMBIAYAAN
KREDIT SEKTORAL DIWILAYAH KERJA KBI MALANG
Penulis
: ri’fat pasha
Nama
jurnal : jurnal keungan dan perbankan
Volume :
13 , no 1 januari 2009, hal. 148-164
1.
Pendahuluan
Perbankan
memiliki peran yang signifikan bagi aktivitas perekonomian suatu wilayah.
Bekerjanya fungsin perbankan secara optimal dapat menjadi prompt indicator yang
paling mendekati dari aktivitas sector riil. Hal demikian juga berlaku
didaerah, termasuk wilayah kerja kantor
bank Indonesia malang. Menunjukkan bahwa kegiatan yang berhubungan dengan
intermediasi diwilayah kerja kbi malang kurang optimal. Dalam 4 tahun terakhir
ldr(loan ot deposit ratio) tidak beranjak dari kurang pada 70%, sementara sejak
2 tahun terakhir pencapain kredit diwilayah kerja kbi malang selalu dibawah
target.
2.
Masalah/
tujuan
Masalah
:
meningkatkan
agar aktivitas ekonomi diwilayah malang beranjak menjadi optimal atau sesuai
target yg kbi malang, dan agar loan ot deposit ratio menjadi tidak kurang dari
70%. Dan juga mengoptimalkan penyaluran kredit.
Tujuan
:
Mengidentifikasikan
factor demand of supplay kredit yang menyebabkan penyaluran kepada sector riil
belom berjalan optimal.
3.
Tinjauan
pustaka
-
Pitter,
a. & suseno.2003. fungsi intermediasi perbankan didaerah:pengukuran dan
identifikasi factor-faktor yang mempengaruhi. BEMP(maret).
-
Agenor,
P.R, Aizenman,j., & hoffmaister,A. 2000. The credit crunchin east asia :
what can bank excess liquid asset tell us. Journal of international money and
finance, vol .1.
-
Zulkarnain.
2002. Kemungkinan Penerapan Universal Banking System di Indonesia: Kajian dari
Perspektif Bank Syariah. Jurnal Hukum Bisnis, Vol. 20.
-
Wikipedia
Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2008, http://www.google.co.id (di
download tanggal 8 November 2008).
-
Anonymous.
2007. Intermediasi perbankan : kendala dan solusi penyelesaiannya, intercafe
LPPM – IPB.
-
Warjio,
P. & Agung, j.2002. transmission mechanisms of monetary policy in
Indonesia, Jakarta : bank Indonesia.
4.
HIPOTESIS
-
Analysis
supplay and demand kredit perbankan dan
spesifiksasi model
Analisa ini digunakan untuk
mengatahui factor dominan yang menpengaruhi diintermediasi perbankan, dengan
asumsibahwa penyaluran kredit tidak selalu dalam kondisi ekuilibreum permintaan
dan penawaran kredit maka perkembangan kredit dapat diformulasikan.
-
Analisi
revealad credit worthiness digunakan untuk memetakan permasalahan
disintermediasi kredeit baik secara sektoral maupun regional. Analisis ini juga
merupakan alat untuk menentukan sector atau wilayah yang potensial untuk
penyaluran kredit.
-
Analisis
permintaan dan penawaran kredit wilayah kerja KBI malang digunakan untuk
mengestimasi dan mengidentifikasi factor-faktor permintaan dan penawaran kredit
diwilayah kerja KBI malang.
5.
VARIABEL
YANG DIGUNAKAN
-
Lt
= min (ltd, Lt5) rumus untuk analisis supplay and demand
kredit perbankan dan spesifikasi model
-
Lt5=
a0 + a1 kap + a2 RBI + a3 risk + et , rumus umum penawaran kredit
-
Ltd=
B0 + B1 PDRB + B2 RBI + B3INF + eT , model umum permintaan kredit.
6.
KESIMPULAN
Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi factor permintaan dan penawaran kredit
perbankan wilayah kerja KBI malang dengan menggunakan panel data. Dari sisi
permintaan kredit, respon permintaan kredit relative tinggi terjadi akibat
pertumbuhan ekonomi, dengan koefisien respon sebesar 1.63% atau setiap
pertumbuhan perekonomian 1% akan menghasilkan pertumbuhan demand kredit sebesar
1.63%. sementara hasil estimasi suplai kredit menghasilkan kesimpulan bahwa
variable-variabel kapasitas kredit, tingkat bunga, dan tingkat NPL secara
bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variasi penwaran kredit. Menyingkapi
permasalahan sektoral ekonomi, perbankan baik bank umum maupun BPR cenderung
untuk menghindari pemberian kredit kepada sector-sektor yang potensial
mengalami permasalahan kredit seperti perkayuan, pertanian, garment dan
tekstil, serta konstruksi.
7.
Implikasi
Mengingat
setiap kantor cabang bank, kondisi daerah dan sector-sektor ekonomi memiliki
karakteristik tersendiri, agar dipahami bahwa penelitian ini merupakan
penilitian yang bersifat aggregate dan di tafsirkan sebagai kecenderungan umum.
Hasil estimasi yang memberikan kesimpulan bahwa disintermediasi perbankan
wilayah kerja KBI malang lebih disebabkan oleh factor permintaan kredit, maka
rekomendasi utama dapat ddiberikan adalah pengupayaan perbaikan kondisi sector
riil dan stabilisasi factor makroekonomi. Kelebihan penawaran juga merupakan
implikasi dari system sentralisasi perbankan sehingga peningkatan kapasitas
kredit. Mengingat bahwa transmisi kebijakan moneter tidak selalu berimplikasi
langsung kepada perbankan daerah, diperlukan further research mengenai
efektivitas transmisi kebijakan moneter didaerah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar