Senin, 31 Oktober 2011
IBUKOTA DENGAN ANAK JALANANNYA
Posted by Maulana Syarif HIidayatulloh di 03.41 in - 0 komentar
DKI Jakarta adalah Ibukota Indonesia,dan sangat identik dengan kemacetannya. Cermin dari kata Ibukota pun hilang melihat sebagian warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Banyak sekali anggota keluarga di DKI jakarta,dan banyak juga yang terlantar,dan anak – anak mereka pun banyak yang putus sekolah karena tidak mampu mendapatkan biaya,sementara untuk sekolah dana menimba ilmu biaya sangat lah di perlukan dan putus sekolah karena faktor diri sendiri yang malas.
Hidup di jalanan adalah jalan mereka untuk mencari sesuap makanan,dan karena tak ada perhatian dari orang tua juga faktor mereka hidup di jalan. Hampir di sebagiandan pelosok sang Ibukota banyak sekali anak jalanan. Hidup mereka pun sangat tidak mudah dengan apa yang saya rasakan. Demi memenuhi keinginan makan dan lain – lain mereka harus mengemis dan mengamen dr tempat ke tempat dari bus ke bus. Di samping itu pun para petugas mengejar – ngejar mereka,sampai mereka lari kesana kemari dan membela diri sekuat tenaga.
Banyak anak jalanan yang mengamen dan minta –minta bukan karena keinginan diri sendiri. Ada orang yag memaksa mereka untuk melakukan hal tersebut dan menargetkan berapa banya mata uang yang terkumpul dan di dapat untuk kepentingan pribadi dan sangat menekankan agar target tercapai. Jika tidak banyak yang di siksa,di caci maki,dan di lakukan bukan seperti manusia. Dengan enak memakan hasil keringat dan jeripayah para anak jalanan.
Hari demi hari mereka melewati profesi ini dengan raut wajah yang harusnya di jaman ini tak ada. Yang berwenang dan para petinggi negaraa mesti sadar mereka butuh perhatian,jangan setelah di atas lupa dengan yang bawah,jika tak ada bawah atas tak akan jadi. Jalankan visi dan misi yaang di janjikan,harus terbukti. Mereka di pilih bukan karena sesuatu,akan tetapi untuk menangani masalah – maslah di negara ini,dan salah satunya kasus ini. Karena nasib mereka harus di pedulikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar